...... Siapakah gerangan saya? ......

Hanya pria biasa, dengan perikehidupan yang juga sangat biasa. Senang ber-khayal, terutama menyangkut hal-hal yang sangat ideal bahkan -bagi sebagian orang- utopis.

Gimana ngga utopis...

Khayalan kerap melayang jauh pada ide - ide seputar Dunia tanpa peperangan, Dunia tanpa akumulasi kapital, Dunia tanpa "kekuasaan" yang menindas, atau, Dunia yang dihuni masyarakat filosof yang dipimpin oleh seorang filosof sejati, ... turut serta disana harapan yang juga sangat utopis;

"Dunia dipangku oleh kebijaksanaan dan kebajikan."

Minggu, Januari 25, 2009

Menyongsong Kongres Persatuan GMNI


Tak sampai dua minggu lagi, sebuah perhelatan organisasi GMNI akan di gelar. Sebuah forum tertinggi yang niscaya bernilai sejarah, sebab dua kubu yang dihasilkan oleh dinamisnya organisasi mahasiswa extra-universiter ini telah berkomitmen untuk kembali bersatu dalam sebuah kongres persatuan GMNI, yang akan dilaksanakan di Pangkal Pinang, 26 Juni 2006 mendatang.

GMNI yang lahir dari ruh Marhaenisme ajaran Bung Karno, telah menjadi bagian penting dalam sejarah pergerakan mahasiswa Indonesia. Terbentuk pada 24 Maret 1954 oleh hasil fusi dari tiga organisasi Mahasiswa berhaluan Nasionalis, GMNI telah mengalami pasang surut organisasi yang secara massif justru semakin memperkukuh eksistensi gerakan dan mempertinggi komitmen kebangsaan bagi kader-kadernya.
Dengan demikian, GMNI menempatkan diri sebagai organisasi mahasiswa independent yang ada di garda depan barisan kaum Marhaen.

Sebagai organisasi mahasiswa yang progresif revolusioner, GMNI senantiasa dituntut untuk mempersiapkan kader-kader "Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang" yang kelak dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat (Marhaen) dan karenanya kebutuhan akan manajemen organisasi yang modern menjadi sebuah keharusan.

Beberapa parameter manajemen organisasi modern antara lain profesionalitas kepemimpinan di semua jenjang, visi manajerial yang jelas dan terarah, solid dan relatif terbebas dari political of interest yang kontraproduktif bagi kinerja organisasi.

Pertanyaannya, siapakah yang akan mengemban tugas mulia organisatoris sebagai pucuk pimpinan GMNI kedepan? Sebaiknya ia haruslah dari kaum muda yang enerjik,mempunyai visi yang jelas dan komitmen tinggi terhadap organisasi GMNI, serta yang paling penting;
relatif bebas dari political interest tsb.

Kami mengenal seorang kader GMNI yang kami pandang mempunyai kapabilitas untuk memimpin GMNI kedepan dan dengan ini mendukungnya untuk suksesi kepemimpinan
GMNI pada Kongres Persatuan di Pangkal Pinang nanti. Dia adalah Bung Rendra Falentino, yang kini memimpin GMNI cabang Depok.

Kami sangat berterima kasih atas segala bentuk dukungan dari kader, simpatisan, dan berbagai pihak untuk Bung Rendra Falentino. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan Hidayahnya kepada Bangsa Indonesia dan memberkahi perjuangan kawan-kawan GMNI.

Merdekaa!
GMNI Jaya!
Marhaen menang!

Bung Roy
19 Juni 2006

Tidak ada komentar:

Favorite Song: